Senin, 30 Juli 2007

Gus Dur Kuatirkan Pembangunan PLTN Muria

Kudus, gusdur.net
Presiden Republik Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengungkapkan kakuatirannya jika rencana pemerintah membangun Pembangkit Listrk Tenaga Nuklir (PLTN) di Muria Jawa Tengah jadi dilaksanakan.

“Tragedi Chernobyl di Ukraina dampaknya masih bisa dirasakan hingga sekarang. Saya kuatir jika peristiwa ini juga terjadi ketika PLTN dibangun di Muria.”

Demikian dinyatakan Ketua Dewan Syura DPP PKB itu saat berkunjung ke Ponpes Yanbu’ul Qur’an Kudus Jawa Tengah, Kamis (12/07/2007) malam.

Diakui Gus Dur, dirinya dulu pernah mendukung pembangunan PLTN di Muria. “Sekarang tidak lagi,” ujarnya.

Gus Dur lantas bercerita, pejabat dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sempat beberapa kali mengunjunginya. Di depan Gus Dur, mereka menjamin PLTN Muria aman. “Namun, ada informasi bahwa wilayah Muria termasuk rawan gempa. Ini jelas menimbulkan kekuatiran sekaligus curiga,” katanya.

Kecurigaan lain, imbuh Gus Dur, adanya selisih bilangan hektar yang hendak dijadikan tempat pembangunan PLTN. Dulu, PLTN disebut memakan lahan seluas 90 hektar. Belakangan dikatakan hanya memakan 26 hektar.

“Munculnya selisih luas lahan yang besar, itu makin mencurigakan. Proyek itu hanya menitikberatkan keuntungan semata,” terangnya.

Karenanya, saran Gus Dur, jika tidak transpraran dan masih menimbulkan keraguan di tengah masyarakat, hendaknya proyek pembangunan PLTN Muria dihentikan saja.

Ditanya rencananya berpuasa di Muria sebagai protes atas rencana pemerintah ini, Gus Dur menjawab singkat: “Lihat saja nanti!”[]